Selamat datang di blog saya
Flaming Arrow Glitter Purple

Jumat, 16 Juni 2017

MASA KEMUNDURAN PENDIDIKAN ISLAM

MASA KEMUNDURAN PENDIDIKAN ISLAM
Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Dosen Pengampu:
Endang  Suhilmiati, M.Pd.I
Oleh:
Kelompok 4
Abdul Hakim Adilli
Ajeng Mentari
Duwi Lindasari
Rifda Roudlatul Jannahh

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER III A
INSTITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY
GENTENG – BANYUWANGI
2016
    -------------------------------------------------------------------------------------------------

 

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
            Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah untuk memenuhi  tugas dari mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam dengan materi “Masa Kemunduran Pendidikan Islam”.
            Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen Endang Suhilmiati, M.Pd.I, sebagai dosen mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam yang telah menjadi pembimbing dalam penyelesaian makalah. Tidak lupa pula kepada semua pihak yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam rangka menyelesaikan makalah ini, sehingga dengan adanya bimbingan dan pengarahan tersebut makalah dapat penulis selesaikan dengan baik.
            Dalam pembuatan makalah ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan dan penyusunannya, tetapi penulis menyadari, makalah ini jauh dari kesempurnaan sebab kesempurnaan hanya milik Allah SWT, namun selaku manusia penulis menginginkan yang terbaik. Karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan sekali demi kebaikan dalam pembuatan makalah dan penulisannya untuk masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mempelajari hal-hal penting yang ada dalam isi makalah.

Genteng, 2 November 2016

                                                                                                Penulis


      -------------------------------------------------------------------------------------------------



KATA PENGANTAR..................................................................................  i
DAFTAR IS.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang..................................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.  Tujuan Penulisan .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A.  Sejarah Kemunduran Pendidikan Islam................................................. 2
B.  Sebab-sebab Terjadinya Kemunduran.................................................. 3
C.  Corak Kemunduran Pendidikan Islam.................................................. 6

BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan........................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 11

    -------------------------------------------------------------------------------------------------


 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Islam dikenal dan diyakini oleh penganut agama Islam sebagai suatu kegiatan pendidikan yang bersumber dari pokok ajaran Islam Al-Quran dan Al-Hadits sebagai penjelasnya. Pendidikan Islam yang mulai dirintis sejak turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW mengalami pasang dan surut. Hal tersebut bergantung pada bagaimana pelaku sejarah pada masanya itu puncak kejayaan pendidikan Islam dimulai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan Islam dan madrasah-madrasah formal di berbagai pusat kebudayaan Islam. Hal ini dipengaruhi oleh jiwa dan semangat kaum Muslimin pada waktu itu yang sangat dalam penghayatan dan pengamalannya terhadap ajaran Islam. Namun pendidikan Islam yang pernah mengalami masa puncak tersebut, lambat laun mulai mengalami kemerosotan jika dibandingkan dengan masa sebelumnya. Dengan demikian, dalam sebuah lembaga pendidikan pasti terjadi pertumbuhan dan perkembangan, dan ini sama halnya dengan pendidikan Islam. Dalam pendidikan Islam ada beberapa masa yaitu masa perintisan, masa kejayaan, masa kemunduran, dan ada pula masa pembaharuan. Maka dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan beberapa bagian penting yang terkait dengan masa kemunduran pendidikan Islam dan sebab terjadinya kemunduran.

B. Rumusan Masalah
1. Kapan masa kemunduran pendidikan Islam berlangsung?
2. Apa sebab terjadinya kemunduran pendidikan Islam?
3. Dalam bidang apa saja kemunduran pendidikan Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui masa kemunduran pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui sebab terjadinya kemunduran pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui berbagai bidang kemunduran pendidikan pendidikan Islam.


    -------------------------------------------------------------------------------------------------


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Sejarah Kemunduran Pendidikan Islam
Sejak awal dalam pemikiran Islam terlihat dua pola yang saling berlomba mengembangkan diri, dan mempunyai pengaruh besar dalam pengembangan pola pendidikan umat Islam. Dari pola pendidikan tradisional yang berdasarkan pada wahyu kemudian berkembang ke pola pendidikan sufi yang lebih ke aspek batiniah dan akhlak atau budi pekerti. Sedangkan pola pemikiran yang rasional yang mementingkan akal pikiran. Pada masa kejayaannya , kedua pola menghiasi dunia Islam yang saling melengkapi. Namun setelah pola pemikiran rasional diambil alih dunia barat dan dunia Islam meninggalkannya maka dunia Islam tinggal pemikiran sufistis yang memang memperhatikan kehidupan batin, sehingga mengabaikan dunia material. Disinilah pendidikan dan kebudayaan Islam mengalami kemunduran.
Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M. Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu oleh sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa Ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted).
Di saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia Eropa malah sebaliknya mengalami kebangkitan mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam. Ilmu Pengetahuan dan filsafat tumbuh dengan subur di tempat-tempat orang Eropa. Akibatnya bila pola fikir tradisional yang berkembang di dunia Islam terus tertanam dan tumbuh subur, maka di tempat mereka di Eropa pola pemikiran rasional yang didasarkan pada filsafat rasionalnya. Ibnu Rusyd yang memacu kebangkitan mereka melalui gerakan-gerakan kebangkitan. Hal ini merupakan penyebab beralihnya secara drastis pusat pendidikan dari dunia Islam ke Eropa.
Peristiwa ini belangsung sejak jatuhnya kota Baghdad di bagian Timur dan kota Cordova di bagian Barat yang keduanya adalah menjadi pusat pendidikan Islam pada waktu itu. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang juga menjadi sebab kemunduran pendidikan Islam.

B. Sebab-sebab Terjadinya Kemunduran Pendidikan Islam
M.M Sharif dalam bukunya Muslim Thought mengungkapkan gejala kemunduran pendidikan dan kebudayaan Islam tersebut sebagai berikut: telah kita saksikan bahwa pikiran Islam telah melaksanaan satu kemajuan yang hebat dalam jangka waktu yang terletak diantara abad ke VIII dan abad ke XIII, kemudian kita memperhatikan hasil hasil yang diberikan kaum Muslimin kepada Eropa, sebagai satu perbekalan yang matang untuk menjadi dasar pokok dalam mengadakan kebangkitan Eropa (renaissance)”.
Selanjutnya diungkapkan oleh M.M Sharif, bahwa pemikiran Islam menurun setelah abad VIII Masehi dan terus melemah sampai abad XVIII M. Diantara sebab- sebab melemahnya pikiran Islam tersebut, yaitu:
1.             Telah berlebihan filsafat Islam. Al-Ghazali mendapat sukses di timur dengan filsafat Islam yang lebih ke arah bidang rohaniah dan Ibnu Rusyd mendapat sukses di barat dengan filsafatnya menuju ke jurang materialisme.
2.             Umat Islam, terutama pemerintahannya melalaikan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan tidak memberi kesempatan untuk berkembang.
3.             Terjadinya pemberontakan-pemberontakan yang dibarengi dengan serangan dari luar sehingga mengakibatkan berhentinya kegiatan pengembangan pendidikan dan kebudayaan di dunia Islam.
Adapun latar belakang sosial politik dari  kemunduran pendidikan dan kebudayaan Islam diantaranya:
1)   Jatuhnya Kota Baghdad (1258 M).
            Kejatuhan total yang dialami oleh kota Baghdad sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan Islam, telah menandai runtuhnya sendi-sendi pendidikan dan kebudayaan Islam. Musnahnya lembaga – lembaga pendidikan dan semua ilmu pengetahuan dari kedua pusat pendidikan di bagian timur dan barat dunia Islam tersebut, menyebabkan pula kemunduran pendidikan diseluruh dunia Islam, terutama dalam bidang intelektual dan material, tetapi tidak demikian halnya dalam bidang kehidupan batin atau spiritual.
Sejak tahun 132H/750M daulah Abbasiyah dinyatakan berdiri dengan khalifah pertamanya Abu Abbas as-saffah, walaupun Abu Abbas adalah pendiri daulah ini, namun pembina sebenarnya adalah Abu Ja’far al-Mansur . Untuk lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara, Ja’far kemudian memindahkan ibu kota ke Al-Hasyimiyah, dekat Kuffah ke kota yang baru dibangunnya. Baghdad merupakan ibu kota yang indah dan  permai. Istana dan bangunan dibentuk  menurut seni bangunan Arab Persia dan termasyhur pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid dan Al-Ma’mun.
Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, serta kesastraan berada pada zaman keemasannya. Al-Ma’mun menonjol dalam hal gerakan intelektual dan ilmu pengetahuan dengan menerjemahkan buku-buku dari Yunani dan mengembangkan ilmu-ilmu dengan mendapatkan temuan-temuan ilmiah yang baru. Filsafat yunani yang rasional menjadikan Khalifah terpengaruh dan mengambil teologi rasional. Mu’tazilah menjadi teologi Negara.
Pada masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat tak tertandingi dan letak sumbangan Islam terhadap ilmu dan peradaban Barat atau dunia. Masa imperium Abbasiyah dikenal sebagai kurun keemasan. Namun selanjutnya juga mengalami kemunduran dan pada umumnya para sejarawan meyakini bahwa kejatuhan Baghdad di timur (1258 M) dan Cordova di barat (1236 M) sebagai awal periode kemunduran yang tidak terlepas dari konotasi kemunduran pendidikan yang ditandai kemunduran intelektual.
Adapun faktor – faktor yang membuat Baghdad menjadi lemah dan hancur diantaranya:


a.    Faktor internal:
·         Adanya persaingan yang tidak sehat antara negara-negara yang terhimpun dalam Daulah Abbasiyah.
·         Adanya koflik aliran pemikiran dalam Islam yang sering menimbulkan konflik berdarah.
·         Muculnya dinasti kecil yang memerdekakan diri dari Daulah Abbasyah.
·         Kemorosotan ekonomi akibat kemunduran politik.
b. Faktor eksternal:
·         Perang salib yang terjadi dalam beberapa gelombang.
·         Hadirnya tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan.
Yang terahir inilah yang menyebabkan hancurnya Daulah Abbasiyah dan menguasai kota Baghdad. Hadirnya tentara Mongol, pusat-pusat ilmu pengetahuan, baik yang berupa perpustakaan maupun lembaga-lembaga pendidikan mereka porak-porandakan dan dibakar sampai punah tak berbekas. Oleh karena itu, pada masa seperti ini dunia Islam tidak dapat melahirkan pemikir-pemikir yang kritis. Lembaga-lembaga tinggi sama sekali tidak memberi peluang kepada para  mahasiswa untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu.
2)  Jatuhnya Kota Cordova ( 1236 M).
Penaklukan Spanyol tidak terlepas dari tiga orang pemimpin dari Dinasti Umayyah yang berkedudukan di Damaskus, mereka adalah Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair. Yang mampu mengalahkan penguasa Spanyol Raja Roderick.  Daulah Bani Umayyah membangun kekuasaan di Spanyol dengan nama Daulah Bani Umayyah (756-1031) dan menjadikan Cordova sebagai ibu kota dibawah pemerintahan Abdurrohman ad-Dakhil (Abdurrohman I). Sejak saat itu Cordova memasuki kejayaan di bawah pemerintahan Abdurrohman III (912-961) dan Al-Hakam (961-976). Kemajuan tersebut dapat dilihat dalam berbagai bidang. Antara lain bidang pendidikan, ilmu pengetehuan, dan intelektual. Pada saat itu islam di Cordova telah memiliki Universitas Cordova yang tersohor dan menjadi kebanggaan umat Islam, salah satu universitas dunia yang terpercaya. Beliau juga mendirikan 27 skolah swasta, juga 70 perpustakaan dan memiliki ratusan ribu buku.
   Kehadiran Islam di Spanyol  telah menjadikan Spanyol mempunyai kebudayaan yang tinggi pada waktu itu. Sehingga dalam waktu singkat Spanyol berubah menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan Islam di belahan Barat. Setelah mencapai kemajuan dan kesuksesan kurang lebih selama delapan abad menjadi kiblat ilmu pengetahuan, Kota Cordova di Spanyol juga mengalami masa kemunduran dan kehancuran yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
a.       Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan yang menyebabkan munculnya konflik perebutan kekuasaan di antara ahli waris.
b.      Lemahnya figur dan karismatik yang di miliki khalifah khususnya setelah khalifah Al-Hakam II.
c.       Perselisihan di kalangan umat Islam itu sendiri yang di sebabkan perbedaan kepentingan, suku dan kelompok.
d.      Konflik Islam dengan Kristen karena kebijakan penguasa yang tidak melakukan islamisasi secara sempurna.
e.       Munculnya Muluk al-Thowaif (kerajaan-kerajaan kecil) yang saling berebut kekuasaan.
Dalam kondisi yang lemah karena faktor-faktor tersebut, muncul serangan dari Kristen yang sudah menyatu. Kondisi ini diperburuk dengan keterpencilan Islam di Spanyol dari dunia Islam yang lain. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kekuatan Kristen Spanyol.
Faktor faktor lain yang menyebabkan kemunduran pendidikan Islam
1.      Berlebihannya filsafat Islam yang bersifat sufistik.
2.      Sedikitnya kurikulum Islam.
3.      Tertutupnya pintu ijtihad.

 C. Corak Kemunduran Pendidikan Islam
Suasana gelap yang menyelimuti dunia Islam akibat berbagai krisis  benar-benar mencekam dan memprihatinkan. Pada saat bangsa Eropa tengah sibuk melepaskan armada-armadanya mengarungi lautan untuk menjajah negeri-negeri Islam sekaligus menyebarluaskan ajaran Injil, pada saat itu daya intelektual generasi penerus islam tidak mampu untuk mengatasi persoalan-persoalan baru yang dihadapi sebagai akibat perubahan dan perkembangan zaman, sebagian kaum muslim tenggelam dengan tasawuf yang sudah jauh menyimpang dari roh Islam, Karena mereka merasa lemah diri dan putus asa. Ini yang menyebabkan mereka lalu mencari pegangan dan sandaran hidup yang bisa mengarahkan kehidupan mereka. Aliran tradisionalisme mendapat tempat di hati masyarakat secara meluas, dengan mengembalikan segala sesuatunya telah dikehendaki oleh Tuhan.
Kehancuran total yang dialami oleh Baghdad dan Cordova sebagai pusat-pusat pendidikan dan kebudayaan Islam, menandai runtuhnya sendi pendidikan dan kebudayaan Islam. Daya intelektual umat Islam tidak mampu untuk mengatasi persoalan-persoalan baru sebagai akibat perkembangan zaman. Dan sebagian besar negeri Islam dijajah oleh bangsa Barat.
Corak kemunduran pendidikan Islam dapat dilihat dari beberapa aspek:
1.    Bidang intelektual
Bidang intelektual ditandai dengan ketidakmampuan umat Islam mengembangkan ilmu-ilmu keislaman, tidak mampu mengadakan kreasi kreasi budaya baru, bahkan telah menyebabkan ketidakmampuan untuk mengatasi persoalan persoalan baru yang dihadapi sebagai akibat perubahan dan perkembangan zaman. Ketidakmampuan intelektual tersebut, merealisasi dalam “pernyataan” bahwa pintu ijtihad telah tertutup terjadilah kebekuan intelektual secara total.
Dalam hal ini  Fazlur Rahman, dalam bukunya Islam, menjelaskan tentang gejala gejala kemunduran intelektual islam ini sbb:
Penutupan pintu ijtihad (yakni pemikiran yang orisinil dan bebas) selama abad ke 4 H/10 M dan 5H/11 M telah membawa kepada kemacetan umum dalam ilmu hukum dan ilmu intelektual, yakni teologi dan pemikiran keagamaan, sangat mengalami kemunduran dan menjadi miskin karena pengucilan mereka yang disengaja dari intelektualisme sekuler dan karena kemunduran yang disebut terakhir ini, khususnya filsafat, dan juga pengucilannya dari bentuk-bentuk pemikiran keagamaan seperti yang dibawa oleh sufisme.
2. Bidang akidah dan ibadah
Perbuatan syirik dan khurafat sudah membudaya, sedangkan dalam bidang ibadah adalah dengan masuknya hal-hal yang bersifat bid’ah ke dalam pengalaman ibadah. Menurut M.Nathir akibat perbuatan syirik, bid’ah, dan khurafat maka kemurnian tauhid terancam.
3. Bidang hukum
Kemunduran dalam bidang fiqih disebabkan ditutupnya pintu ijtihad, yang terjadi adalah berkembangnya taqliq  buta dikalangan umat Islam. Dengan sikap hidup yang fatalistis tersebut kehidupan mereka sangat statis.Tidak ada problem problem baru dalam bidang fiqih. Apa yang sudah ada dalam kitab kitab fiqih lama dianggap sebagai sesuatu yang baku, mantap dan benar dan harus diikuti serta dilaksanakan sebagaimana adanya.
 4. Bidang kurikulum
Terlihat dari sedikitnya mata pelajaran dilembaga pendidikan Islam di seluruh dunia Islam. Mata pelajaran agama yang berorientasi kepada kehidupan akhirat seperti fiqh, akhlak, tasawuf lebih banyak dibanding dengan ilmu-ilmu keislaman yang berorientasi kepada kehidupan dunia seperti filsafat, ilmu fisika, matematika, biologi dihilangkan bahkan ada lembaga yang mengharamkan mata pelajaran filsafat.
      5. Bidang karya ilmiah
Pada masa kemunduran tidak ada lagi buku-buku ilmu keislaman yang dihasilkan oleh para sarjana muslim. Pembelajaran tidak menghasilkan ilmu yang baru tetapi hanya menghasilkan syarah (komentar). Karya-karya tertentu mengenai teologi rasional tertimbun dalam lebih dari setengah lusin lapisan komentar.
6. Bidang kehidupan dan tradisi kelembagaan
Pada masa kemunduran ini kehidupan di lembaga pendidikan di tengah-tengah masyarakat adalah kehidupan zuhud. Akibat kehancuran ini dalam bidang kehidupan intelektual dan material adalah beralihnya secara dratis pusat-pusat kebudayaan dari dunia Islam ke Eropa.
Dalam kondisi ini menyebabkan umat Islam mencari pegangan dan sandaran hidup yang bisa mengarahkan kehidupan mereka. Paham Jabariyah dalam Islam menyebar luas. Dengan kondisi seperti itu berkembanglah berbagai sistem riyadah dan atau cara tertentu yang dikembangkan untuk para murid yang disebut “Thariqat”.
Keadaan yang demikian berlangsung selama masa kemunduruan kebudayaan dan pendidikan Islam sampai dengan abad ke 12 H/ 18 M. Baru pada pertengahan abad ke 12 H/ 18 M tersebut timbullah disana-sini usaha untuk mengadakan permurnian kembali ajaran-ajaran Islam yang nampak di Jazirah Arab oleh Muhammad Ibnu Abd al-Wahab(1115 H-1206 H)  dan di India oleh Syah Waliullah (1113H-1176 H) .
Usaha pemurnian tersebut mengarah kepada dua sasaran pokok yaitu :
1.        Mengembalikan ajaran Islam kepada unsur-unsur aslinya, dengan bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, membuang segala bi’dah dan khurafat serta pengaruh dari ajaran lain yang dimasukkan oleh kaum sufi.
2.        Membuka pintu ijtihad yang telah beberapa abad sebelumnya dinyatakan ditutup. Gerakan pemurnian ini adalah merupakan tahap awal dari gerakan pembaharuan yang nanti dilaksanakan pada akhir abad ke 13H/19 M.



     -------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Sejak awal dalam pemikiran Islam terlihat dua pola yang saling berlomba mengembangkan diri, dan mempunyai pengaruh besar dalam pengembangan pola pendidikan umat Islam. Dari pola pendidikan tradisional yang berdasarkan pada wahyu kemudian berkembang ke pola pendidikan sufi yang lebih ke aspek batiniah dan akhlak atau budi pekerti. Sedangkan pola pemikiran yang rasional yang mementingkan akal pikiran. Pada masa kejayaannya , kedua pola menghiasi dunia Islam yang saling melengkapi. Namun setelah pola pemikiran rasional diambil alih dunia barat dan dunia Islam meninggalkannya maka dunia Islam tinggal pemikiran sufistis yang memang memperhatikan kehidupan batin, sehingga mengabaikan dunia material. Disinilah pendidikan dan kebudayaan Islam mengalami kemunduran.
Dalam kondisi yang lemah karena faktor-faktor tersebut, muncul serangan dari Kristen yang sudah menyatu. Kondisi ini diperburuk dengan keterpencilan Islam di Spanyol dari dunia Islam yang lain. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kekuatan Kristen Spanyol.
Faktor faktor lain yang menyebabkan kemunduran pendidikan Islam. Berlebihannya filsafat Islam yang bersifat sufistik, sedikitnya kurikulum Islam, tertutupnya pintu Ijtihad.
   Suasana gelap yang menyelimuti dunia Islam akibat berbagai krisis  benar-benar mencekam dan memprihatinkan. Corak kemunduran pendidikan Islam dapat dilihat dari beberapa aspek:
1.    Bidang intelektual.
2.    Bidang akidah dan ibadah.
3.    Bidang hukum.
4.    Bidang kurikulum.
5.    Bidang karya ilmiah.
6.    Bidang kehidupan dan tradisi kelembagaan.


       -------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Syamsul Munir. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.
Bakri, Syamsul. 2011. Peta Peradaban Islam. Yogyakarta: Fajar Media Press.
Nata, Abudin. 2004. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo             Persada.
Nizar, Samsul. 2009. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tafsir, Ahmad. 1990. Filsafat Umum. Bandung: PT Remaja Rosyda Karya.
Yatim, Badri.  2003. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Zuhairini, dkk. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar